Kebahagiaan sebenar bukan lah pada harta & kekayaan, bukan juaga pada pangkat, keduduka, isteri yg cantik, suami yg hansem.
Kebahagiaan yg di cari manusia melaui fizikel atau mteriel dan juga peghargaan atau emosionel laksana pokok2 yg tumbuh sesaat, berbuah sesaat, namun kemudian pkok itu lama-kelamaan akan mati, akarnya batangnya akan reput dan apabila sedikikit saja angin bertiup pohon itu akan tumbang tak dapat tegak wlau sedikit.
itulah gambaran kehidupan manusia yg apabila mengabdikan kehidupan nya, aktipiti harian nya, keluarganya, kerir nya semata-mata hanya untuk mengejar kehidupan matiriel & emosionel sahaja maka ia tidak akan mendapatkan apa yg paling bermakna dalam jiwanya,
Mungkin sebelum ini kita mengatakan bahagia adalah, apabila kita mendapatkan pekerjaan dan menerima gaji, dan kita merasakan bahagia dgn pekerjaan kita yg pertama meskipun gaji tak besar, tpi tak lama kemudian kita merasa tak cukup, akhirnya kita terus mengejar jawatan yang lebih tinggi gaji yang lebih besar namun kemudian tetap tak memberikan kebahagiaan,
Mula-mula kita merasakan kebahagiaan apabila kia membina rumah tangga dan memiliki anak-anak kita merasa bahagia, namun dalam perjalanan badai datang hujan lebat angin yg bertiup kencang ribut yg datang mengakibatkan kita tidak lagi mampu menahan semua badai dan hujan yang lebat itu dan lama kelamaan pokok itu semakin reput dan pombang,
Bahkan hari ini kita dapat melihat, orang yg telah berjaya, org yg telah memiliki pekerjaan sebagai CEO dan hidup di sebuah banglo atau kondominium tak mampu menghadapi ujian ketika ia di terpa badai kehidupan, ketika ia menghadapi anak yang sakit anak yang tak berdaya, akhirnya kita mendengar sebuah kes orang yang bunuh diri, meskipun sesungguhnya kita melihat orang yang memiliki intelektual yang tinggi, bahkan kehidupan metiriel yang mencukupi,
Dan kemudian kita melihat betapa banyak kes, orang-orang yang mencari kebahagian sesaat secara fizikel dan emosional namun akibatnya, kita menyaksikan bagai mana bayi-bayi yang kemudian di bunuh dan dibuang, hanya kerana keinginan mencapai kebahagiaan sesaat, inilah gambaran kehidupan pokok-pokok yang buruk yang rosak dan tumbang, itulah ketika pokok yang tidak memiliki akar, yang akarnya tidak di siram atau di baja, sesaat berbuah namun kemudian hancur.
Pokok yang baik adalah ketika seseorang memahami apa makna dan hakikat kehidupan yang sebenarnya, ketika seorang memahami apakah makna dan hakikat kehidupan yang sebenarnya, ketika seorang memahami baha hidup sesungguhnya adalah untuk mengabdikan diri kepada allah,
pekerjaannya adalah pengabdian nya kepada allah, keluarga yang dibinanya adalah untuk mengabdikan hidup pada allah, sebagai seorang isteri atau suami ia menjadikan semua yang dilakukan nya hanya untuk allah, dan mencari redo allah, ketika ia membesarkan anak-anak meskipun ujian yang datang dari anak-anak seolah-olah begitu berat namun ia menyedari itulah bahagian dari kehidupan sebagai seorang hamba allah,
dan itulah pokok yang baik pokok tauhid ketika manusia memahami hakikat kehidupannya adalah semuanya demi mengabdi kepada allah, maka takada apapun kecuali baginya bergantung hanya kepada allah, ujian yang datang, badai yang menerjang, meskipun angin itu bertiup dengan kencang namun ia menyedari dan ia berpasrah hanya kepada allah, dan ia pun mampu mengankat kedua belah tangan nya untuk berserah diri dan mengatakan ya allah aku takakan mampu hadapi ini semua tetapi engkau yang akan membantu ku ya allah kerana hidupku untuk mu, inilah gambaran pokok yang telah memiliki akar yang kukuh yang menghujam ke dasar bumi.
Oleh itu. Marilah kita tanya dirikita sendiri, kebahagiaan apakah yang sebenarnya yang kit ingin kan?,
.
No comments:
Post a Comment